Friday, May 2, 2008

puisi

Hati Seorang Perempuan


Wahyu Anggara Prasetya


jangan pernah kau usik aku dengan sumpah serapahmu

kata – kata manismu, atau bahkan…

janji indahmu yang tak pernah terlukis dalam realita

aku memang lemah, tapi aku bukanlah boneka

aku mampu berbuat sesuatu, menghasilkan sesuatu, bahkan melebihi kamu.

ya, aku mampu…., aku pasti mampu!!!

siapa yang membuatmu terlahir di tanah air ini?

siapa yang membuatmu bahagia, hingga kau merasakan cinta??

dan siapa yang membuat hidupmu menjadi lebih hidup???

bukankah itu semua karena aku? Ya, itu karena aku!!!


aku bukanlah artis, bintang film, model, peragawati,,

baby sister, suster, carrier woman dan juga bukanlah ibu

Tapi aku perempuan

aku perempuan yang yang mampu, bisa, dan pantas menjadi apa saja!


di balik kelembutan hatiku tersimpan kerasnya alur kehidupan yang aku jalani

apakah kalian tahu dan pastinya mau tahu?

cerpen gue

Ceritaku Tentang Cintaku

Oleh :dillah


Apakah ada yang salah dengan cinta ? Lantas,dimana letak salahnya cinta ? Bila kau tahu, ketika cinta telah merasuki hatimu, dia akan memelukmu kedalam rangkulan sayapnya, meski diantara sayap itu banyak terselip pisau tajam yang siap menikammu kapan saja !?”

Cinta.................sesuatu anugerah yang indah yang Tuhan ciptakan agar makhluk-NYA hidup damai. Namun, cinta juga menjadi racun karena cinta membuat makhluk-NYA hidup dalam peperangan.

Inilah teoriku tentang cinta ! Aku sendiri masih selalu bertanya – tanya. Masih banyak hal didunia ini yang belum aku ketahui dan menjadi tanda tanya besar dalam diriku tentang cinta.

Aku akan bercerita padamu tentang cinta. Selama 25 tahun aku hidup didunia. Aku tersiksa dengan cinta. Aku dulu tidak tahu apa itu cinta, karena aku masih kecil. Waktu itu, aku ingat ketika hari pertama di sekolah dasar. Aku melihatnya, dia di bangku paling depan dekat meja guru. Dia manis, dia melihat sekeliling dan menjatuhkan tatapan matanya padaku lantas dia tersenyum. Tiba-tiba hatiku bergetar, aku lemas. Aku bertanya dalam hati , mengapa aku tiba-tiba seperti ini ? Tuhan..............apa yang aku rasakan ? Rasa apa ini ? Mengapa rasa ini begitu membahagiakan hati juga membuatku merasa......................entah apa itu namanya.

Setelah lulus sekolah dasar, aku berpisah dengannya , aku pindah ke luar kota. Tapi rasa itu tetap ada dan menjadi bagian dalam hatiku , tanpa aku pernah mampu untuk mengatakannya. Waktu itu aku menyebutnya malaikat manisku.

Beranjak remaja,aku mulai mencari-cari rasa ini. Bertanya-tanya , melihat apa yang aku rasakan ini. Suatu keajaiban, ketika SMA aku bertemu dengan seorang kawan, dari situ aku mulai bercerita kepadanya tentang apa yang aku rasakan ini, Cinta. Dan aku tahu,malaikat manisku adalah cinta pertama.

Sekarang aku telah dewasa, namun aku masih sering bimbang dan takut menyebut Cinta. Kebimbanganku menjadi bertambah besar , ketika 1 minggu yang lalu aku bertemu kembali dengan malaikat manisku. Dia telah menjadi seorang yang matang dan sempurna.

Pertemuan itu mengingatkan aku pada masa lalu. Kupikir aku telah melupakannya, namun ternyata aku masih mengingat senyumannya. Dan getar – getar itu kembali di hati. Dan dia menyapaku,aku terkejut tapi bahagia, ternyata dia masih mengingatku. Tak lama kemudian kami sudah minum kopi bersama. Dia bercerita tentang dirinya.Aku hanya mendengarnya, karena terpesona dengan dirinya.

Tuhan...................indahnya saat itu. Tapi bahagia itu hanya sebentar ketika dia menunjukkan jari manisnya terdapat cincin indah bermata berlian kecil. Dia telah bertunangan dan mengundangku untuk ke pernikahannya. Setelah itu kami berpisah. Hati ini tiba – tiba serasa hilang , tidak pada tempatnya. Kebahagaianku yang sesaat diganti dengan kesedihan yang begitu besar.

Pertemuan sejenak itu , membuat memori usangku kembali terbuka , pikiran ini melayang – layang tidak karuan. Hati ini getir, ingin menangis rasanya.

Hari ini,aku masih ragu akan rasa ini, aku menatap diriku di cermin, menimang – nimang kado kecil berwarna biru dengan pita hitam sebagai hiasannya, sebagai hadiah untuk malaikat manisku.

Lama tak bergerak,terdiam dalam bimbang, kutetapkan hati ini untuk datang ke pestanya. Sesampainya,aku kembali terpana , pesta yang meriah. Malaikat manisku begitu cantik dengan gaun berwarna biru, warna kesukaannya. Dekorasi pesta yang penuh dengan warna biru dan merah muda. Sungguh romantis. Aku tersenyum getir melihatnya. Ingin melangkahkan kakiku untuk ke pelaminan sekedar mengucapkan selamat dan memberikan kado kecil ini, tapi kakiku terlalu lemas. Kado kecilku masih kugenggam. Kado ini berisi anting – anting bunga berwarna biru seperti yang dia ceritakan padaku,dulu.

Tuhan.......berat hati ini melihat malaikat manisku bersama laki-laki lain. Aku mencintaimu sepenuh jiwaku, seluruh hatiku. Tapi aku tahu ini cinta terlarang. Tuhan tidak memperbolehkan cinta ini. Tuhan melarangnya.Tapi,cinta hanyalah cinta. Tak peduli siapa cintamu.

Akupun meninggalkan pesta itu dengan membawa kado itu. Aku menatapnya dari jauh. Aku tahu aku tidak akan pernah bisa memilikinya. Aku hanyalah seorang wanita yang mencintai malaikat manisku dengan tulus,sepenuh jiwaku,seluruh hatiku. Cintaku hanya untuk malaikat manisku , seumur hidupku......................................